"TERSESAT" di gunung LAWU
Sempat tersesat
jum'at 15 Februari 2019
Aku dan teman kampusku berencana untuk mendaki sebuah gunung yang terletak persis di perbatasan antara Jawa Tengah dna Jawa Timur. kami dari Jogja sudah mengumpulkan anggota yang berjumlah 5 orang diantaranya aku, arya, fiky, candra, hafiz. Kami berencana menuju Basecamp menggunakan kendaraan sepeda motor. Rencanaya kita akan bertemau rombongan dari surabaya 1 orang dan semarang 6 orang.
Malam jum’at kita rombongan jogja mulai merundingkan pendakian dan apa saja yang kita butuhkan seperti iuran logistik, penyewaan alat pendakian, dan sebagainya. Namun arya memutuskan untuk pulang ke madiun karena akan menjemput teman dari surabaya. Jadi kami ber-4 dari jogja dari madiun ber-2. Kemudian rombongan dari semarang mengurangi personilnya menjadi 3 orang dan mereka berkumpul di madiun (rumah arya). Jadi total orang nya begini, rombongan surabaya, semarang, madiun berkumpul dirumah arya (madiun) total anggota 5 orang dan kami masih ber-4 dari jogja. Rencanaya kita akan berkumpul di Basecamp pendakian gunung lawu via Candi Ceto pada jum’at malam.
Jum’at sore sekitar jam 15:30 kami rombongan dari jogja berangkat. Kita sedikit mengalami kendala karena hujan. Jadi, kami rombongan jogja tiba di Basecamp sekitar jam 20:00 di susul rombongan dari madiun.
Karna kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk pendakian malam karena hujan deras, maka kami memutuskan untuk menginap di Basecamp pada jum’at malam dan sabtu pagi kami memutuskan untuk memulai pendakian.
Esok paginya Sabtu 16 Februari, kita mulai sarapan dan pcaking untuk mulai pendakian sekitar jam 07:30. Kemudian kita melakukan simaksi dan melanjutkan pendakian jam 08:15.
Pendakian berjalan dengan sedikit lambat karena beberapa dari kita baru melakukan pendakian gunung untuk pertama kalinya. Dari Pos simaksi smapai pos 1 sekitar 1 1/5 jam, lanjut ke Pos 1 sampai sumber mata air sebelum Pos 3 sekitar jam 11:30. Sampai di Pos sumber mata air kita akan mengisi botol minum yang telah kita bawa dari bawah. Membongkar isi tas dan menyiapkan alat masak untuk makan siang.
Setelah mengisi perut, kita melanjutkan perjalanan. Tidak jauh dari sumber mata air terlihat Pos 3, tau sendiri kalau #PEDAKISAKSEK melihat tanah luas sedikit pengennya duduk, rebahan, dna akhirnya sebat duls hehehe. Kemudian kita melanjutkan pendakian dari dari Pos 3 menuju Pos berikutnya. Menurut ku, jalur kali ini sudah sedikit nanjak dan jauh, jadi sedikit memakan banyak waktu. 15:00 kita tiba sampai di pos 4 istirahat ngemil sedikit dan sebat duls sekitar 15-20 menit. Lalu lanjut lagi dari Pos 4 menuju Pos 5. Jalan mulai berkabut dan cuaca sedikit mendung. Jalur pun juga semakin nanjak dan melelahkan. Sekitar jam 15:30 kita sampai di tanjakan kurang ajar sebelum Pos 5.
Sampai di sabana pos 5 sekitar jam 16:00 sudah mulai gelap dan grimis. Kami bergeges untuk mendirikan tenda di Pos 5 dengan badan yang basah kuyup sembari mendirikan 2 tenda yang tergesa-gesa. Selesainya mendirikan tenda 16:30, kami langsung berteduh didalam tenda dengan basah-basahan. Aku di tenda ber 5 bersama dijan, viky, hafiz, arya sisanya ditenda sebalah.
Karna dingin dilengkapi basah dan tenda yang bocor kami memutuskan untuk langsung istirahat dan tidur. Karena ukuran tenda yang sempit posisi tidur kita melingkar, Sleeping Bag yang biasanya digunakan untuk 1 orang, kini kami gunakan untuk alasa dan slimut bersama, jadi 2 Sleeping Bag untuk alas melapisi matras, dan 2 lagi untuk slimut bersama. Yah mau bagaimana lagi, kalau mau tidur enak dan nyaman ya di hotel saja.
Minggu 17 Februari sekitar pukul 04:30 kami bangun dan membuat bebarapa minuman hangat serta makan pagi dan bersiap untuk melanjutkan pendakian kepuncak. Karna kondisi kurang fit, Hafiz memutuskan untuk menunggu tenda di temani Viky.
Jam 5:00 aku, candra, mas kay, mas adham, dijan, risa, arya mulai pendakian ke puncak. Melewati sabana yang luas dan sayang kalo gak di dokumentasikan hehehe.
Sekitar jam 07:49 kami sampai di pasar dieng. Dan kemudian melanjutkan perjalanan ke warung Mbok Yem. Kami memutuskan untuk melanjutkan kepuncak lalu setelah turun mampir makan di warung Mbok Yem.
Sampai puncak sekitar jam 08:52, mengabadiakan beberapa moment lalu kembali turun. Sampai di warung Mbok Yem lagi jam 09:34, memesan nasi pecel telor, teh anget, dan beli 8 minuman saset aku mghabiskan 53.000. sedikit nyesel untuk makan dengan biaya segitu, tapi yawes lah pikirku.
Setelah turun dari warung mbok yem. Kami ber 7 mengambil jalur ke kanan karna terlihat bentuk jalan setapak yang sering dilalui pejalan kaki. Selang beberapa waktu berjalan sekitar 10 menitan baru sadar kalo jalur yang di lewati berbeda dari jalur yang sebelumnya kami gunakan dari bawah. Jalan setapak yang sebelumnya lebar kian menyusut dan tertutup semak2 serta bebatuan yang tak berbentuk.
Sebernya, aku dan mas kay denger jelas banget suara cewek yang tertawa keras seprti menertawai kita dari belakang.
"koe krungu suara cewek?" (kamu denger suara cewek?)Tanyaku ke arya
"Suara orang di belakang tadi" jawabnya.
Setauku waktu kita turun dibelakang gak ada cewek di belakang. Dan aku tau mungkin biar temen-temen yang lain gak panik. Yaudah aku juga mikir positif aja. 10:15 gak lama kmudian sedikit usaha nyari jalan keluar melewati tebing yang gak terlalu tinggi tapi berbatu akhirnya melihat jalan setapak dan bertemu dengan bapak-bapak dari bawah yang ingin naik kepuncak. Bapaknya bilang "masnya nyasar slah jalan ya ?" tentu saja wong kelihatan kami keluar dari balik2 semak & pepohonan kecil dari atas tebing. Beliau juga bilang kalo di pasar dieng memang bikin bingung jalaurnya, makanya harus berhati-hati dan ingat selalu jalur yang telah kita lalui sebelumnya.
Setelah itu 13:30, aku dan temen-temen melanjutkan perjalanan turun ke camp are di pos 5. Setelah sampai camp area kami mempersipkan sisa-sisa makanan yang ada lalu di makan, tujuanya adalah untuk meringankan beban tas yang berisi logistik.
14:30 kami persiapan untuk turun dari Pos 5. Sampai Pos 3 jam 16:00, kaki sudah mulai lemas karna jalur dan trek yang berat membuat kita semakin sering untuk istirahat berhenti.
17:00 sampai di Pos 2 kami beristirahat lagi sekitar 15 menit. Kemudian melanjutkan perjalanan turun. Namun kali ini kita gak seperti biasanya yang berombongan, rombongan terbagi 3. Di depan ada hafiz, candra, adham, risa dan rombongan tengah ada aku dan viky kemudian rombongan belakang ada arya, dijan, dan mas kay. Karna viky yang kelelahan arya mebawakan kerilnya sehingga rombongan belakang sedikit tertinggal.
17:40 aku masih bersama viky, jalan yang licin akibat hujan lebat semalam dan hari yang sudah mulai gelap aku sedikit was-was karna terpisah dari rombongan. Sesekali aku mencium bau dupa dan bunga-bungaan, tapi aku masabodo dengan itu karna sudah capek dan pingin cepat-cepat sampai BaseCamp.
18:00 sampai di Pos 1 kita semua berkumpul lagi. Istirahat sekitar 10 menit lalu lanjut perjalanan karna mulai gelap dan lagi-lagi grimis. Ditengah perjalanan turun dari Pos 1 kami mengalami sedikit masalah. Hafiz mengalami sedikit gangguan, tas yang dibawanya semakin berat, jadi kami memutuskan untuk bertukar tas. Benar saja, setelah hafiz tidak membawa apa-apa (tas) pundaknya semakin berat. Dan kami memutuskan untuk sedikit menunggu dia pulih sembari menuggu adzan magrib.
Dijan menyarankan pikiran kita untuk tidak kosong. Tidak lama kemudian kita melanjutkan perjalanan diiringi hujan grimis yang lumayan deras.
Sampai di Pos simaksi, 17:00 hati sedikit lega karna sudah dekat dengan BaseCamp. Sesampainya di BaseCamp kita istirahat dan memesan minuman hangat. Di sela-sela istirahat mulailah perbincangan hangat yang menceritakan keanehan-keanehan yang dialami sewaktu jalan turun.
Sekitar jam 19:00 rombongan dari madiun berkemas untuk pulang, kami rombongan dari jogja memutuskan untuk menginap di BaseCamp 1 malam lagi karna hujan deras dan tidak memungkinkan untuk perjalanan ke jogja menggunakan kendaraan motor. kami rencananya akan pulang besok pagi.
trimakasih sudah membaca. kejadian ini real kami alamai pada kala itu. tidak sedikit orang yang percaya bahwa gunung lawu menyimpan banyak misteri. jangan kapok mendaki karna hal semacam itu. yang kita perlu yakini adalah iman dan kepercayaan yang kuasa atas ciptaannya. jika kita tidak mengganggu maka kita tidak akan diganggu.
next trip ke gunung mana ya yang seru 😁

No comments: